Selamat sore guru TIK SMA/SMK Kab. Pasaman khususnya, bagaimana kabarnya?
Semoga rekan-rekan guru semua selalu dalam keadaan sehat dan dalam limpahan
rahmad dari Allah SWT. Amin ya Rabbal áalamin.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin sharing sedikit tentang “Pedoman Penulisan,
Penilaian dan Kisi-kisi Ujian Sekolah (US) SMA/SMK Tahun Pelajaran 2015/2016
khusus matapelajaran Non UN″. Saya yakin guru TIK dan KKPI SMA/SMK Kab. Pasaman membutuhkannya. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 09 s.d 13 Februari 2016 bertempat di Wisma Murni,
Lubuk sikaping Kab. Pasaman.
Sebelum kegiatan dimulai guru-guru diberikan penyegaran kembali ataupun
pembekalan tentang pembuatan kisi-kisi dan soal US 2016. Peserta yang hadir
sebanyak 13 Matapelajaran (SMA/SMK). Dalam
penyampaian arahan kegiatan dan pembukaan acara, disampaikan beberapa hal penting. Panduan
beserta aturan terkait penulisan, penilaian dan pembuatan kisi-kisi harus diikuti sesuai kaidah, akan saya coba kupas sebagai berikut. Selamat
membaca.
Penilaian hasil belajar dilakukan secara terpadu sebagaimana dijelaskan di
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, bahwa
maksud terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
Secara garis besar, Fungsi Penilaian
hasil belajar, diantaranya adalah:
- Alat untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu pada rumusan tujuan
pembelajaran sebagai penjabaran dari kompetensi mata pelajaran
- Umpan balik bagi perbaikan proses
belajar-mengajar. Perbaikan mungkin dilakukan antara lain : dalam hal tujuan
pembelajaran, kegiatan atau pengalaman belajar siswa, strategi
pembelajaran yang digunakan guru, media pembelajaran.
- Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar
siswa kepada para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan
dan kecakapan pelajar siswa dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Untuk melakukan penilaian hasil belajar,
ada beberapa tahap yang harus dilakukan,diantaranya :
- Penentuan
tujuan tes,
- Penyusunan
Kisi-kisi tes,
- Penulisan
Soal,
- Penelaahan
Soal (validasi soal),
- Perakitan
soal menjadi perangkat tes,
- Uji
coba soal termasuk analisisnya,
- Bank
Soal
- Penyajian
tes kepada siswa
- Skoring
(pemeriksaan jawaban siswa)
Menyusun Kisi-Kisi
Soal
Kisi-kisi merupak sebuah format berupa
matriks yang memuat pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi suatu
tes. Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam penulisan soal dan atau dalam
melakukan perakitan tes nantinya.
Syarat-syarat kisi-kisi yang baik
diantaranya :
- Mewakili
isi kurikulum/kemampuan yang akan diujikan;
- Komponen-komponennya
rinci, jelas, dan mudah dipahami;
- Soal-soalnya
dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
Selanjutnya Komponen yang dimuat dalam kisi-kisi
terdiri dari :
A.Kelompok
Identitas :
- Jenis institusi
- Program/Jurusan
- Bidang
studi/matapelajaran
- Tahu pelajaran
- Kurikulum
yang diacu/dipergunakan
- Jumlah
soal
- Bentuk
soal
B. Kelompok Matriks
- Kompetensi
Dasar
- Materi
yang akan diberikan/dijadikan soal
- Indikator
- Nomor
urut soal (jika diperlukan)
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar:Kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa setelah mempelajari materi
pelajaran tertentu. Kompetensi ini diambil dari kurikulum.
MATERI
Materi merupakan:bahan ajar yang harus dikuasai
siswa berdasarkan kompetensi yang akan diukur. Penentuan materi (bahan ajar)
yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan disusun. Untuk pembuatan soal, kita harus bisa memilih materi
esensial yang akan dikeluarkan dalam tes. Untuk memilih materi esensial kita
dapat berpatokan pada kriteria-kriteria berikut ini :
- Merupakan
materi lanjutan
- Pendalaman
dari satu materi yang sudah dipelajari sebelumnya
- Merupakan
materi penting yang harus dikuasai oleh siswa
- Merupakan
materi yang sering diperlukan
- Untuk
mempelajari bidang studi lain
- Merupakan materi yang berkesinambungan yang
terdapat pada semua jenjang kelas
- Merupakan
materi yang memiliki nilai terapan dalam kehidupan sehari-hari
INDIKATOR
Indikator: berisi ciri-ciri perilaku
yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal. Indikator dikembangkan
sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi.
Syarat-syarat indikator yang baik adalah :
- Memuat
ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur.
- Memuat
kata kerja operasional yang dapat diukur.
- Berkaitan
dengan materi (bahan ajar) yang dipilih.
- Dapat
dibuatkan soalnya.
Teknik dalam melakukan
Perumusan Indikator :
- Bila
Soal Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya: “Disajikan …, siswa
dapat menjelaskan ….”
- Bila
Soal Tidak Terdapat Stimulus, maka rumusan indikatornya: “Siswa dapat
membedakan ….”
Contoh indikator soal :
Disajikan sebuah
gambar tentang topologi jaringan, siswa menentukan kelebihan
atau kekurang dari topologi tersebut dengan tepat.
|
Keterangan :
Teks berwarna biru = condition
Teks berwarna hitam = audience
Teks berwarna merah = behavior
Teks berwarna ungu = degree
SOAL
Soal disusun berdasarkan indikator.
Untuk di sekolah, biasanya kita sering memakai 3 jenis soal yaitu soal pilihan
ganda, dan soal uraian, masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan.
Soal pilihan ganda
Keunggulan
- mengukur
berbagai jenjang kognitif
- penskorannya mudah, cepat, objektif, dan dapat
mencakup ruang lingkup bahan/materi/kdyang luas
- bentuk
ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau yang
sifatnya massal
Keterbatasan
- memerlukan
waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya
- sulit
membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
- terdapat
peluang untuk menebak kunci jawaban
Soal uraian :
Soal uraian merupakan Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang
jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan
atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau
mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis. Soal uraian
terdiri dari soal uraian objektif dan soal uraian non objektif.
Soal uraian objektif merupakan rumusan soal atau pertanyaan yang
menuntut sehimpunan jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga
penskorannya dapat dilakukan secara objektif). Sedangkan soal uraian non
objektif merupakan rumusan soal yang menuntut sehimpunan jawaban berupa
pengertian/konsep menurut pendapat masing-masing siswa, sehingga penskorannya
sukar dilakukan secara objektif).
Keunggulan
- Dapat mengukur kemampuan siswa dalam hal mengorganisasikan
pikiran, mengemukakan pendapat, dan mengekspresikan gagasan-gagasan dengan
menggunakan kata-kata atau kalimat siswa sendiri
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyatakan gagasan/pendapat
- Penyusunan tes lebih mudah.
- Faktor menebak jawaban dapat dikurangi
Keterbatasan :
- Jumlah materi yang ditanyakan terbatas
- Waktu penskoran lama
- Penskoran hanya dapat dilakukan oleh orang yang
menguasai bidang studi tersebut.
- Penskoran relatif subjektif
- Reliabilitas relatif lebih rendah daripada bentuk soal Pilihan Ganda
Contoh format kisi-kisi soal :
- Satuan
Pendidikan
: ……………………………………………
- Program/Jurusan
: ……………………………………………
- Bidang
studi/matapelajaran
: ……………………………………………
- Tahun Pelajaran
: ……………………………………………
- Kurikulum
yang diacu/dipergunakan: ……………………………………………
- Jumlah
soal
: ……………………………………………
- Bentuk
soal
: ……………………………………………
No. Urut
|
Standar Kompetensi Lulusan
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator Soal
|
Tingkat Kesukaran /Ranah
|
No. Soal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sekian dulu pemaparan tentang penulisan
kisi-kisi dan pembuatan soal US dan semoga bermanfaat. Jika terdapat kekeliruan
akan saya refisi dan perbaiki sesuai kaidah yang dapat dipertanggung jawabkan
sesuai keilmuan yang mendasarinya. (fk)
Download :